Nagari Air Haji sebelum menjadi Nagari adalah sebuah Danau, Teratak, Dusun dan Koto yang kemudian berkembang menjadi sebuah Nagari dengan syarat-syarat yang mencukupi, yaitu babalai dan bermusajik serta susunan pergaulan hidup yang harmonis antar Masyarakat. Dalam Perkembangan Sejarah ini, Nagari Air Haji mengalami peristiwa-peristiwa penting untuk kita sebagai bahan sejarah bagi masyarakat dalam memahami Sejarah asal usul Nagari Air Haji. Nama Nagari Air Haji menurut cerita yang berkembang dan di yakini di tengah-tengah masyarakat menurut Sejarah bermula dari tapian aia ( pingiran sungai ) di hulu Sungai Air Haji yaitu di hulu Air Lubuak Pakih, dimana salah seorang anggota masyarakat bernama Si Aji yang memiliki Rumah di pinggir sungai ( di tepi air ) dan mempunyai tempat mandi yang menarik, tempatnya yang landai serta airnya yang jernih menjadi daya tarik bagi kebanyakan orang untuk datang mandi dan berkesinampungan di tepian itu, begitu di gemarinya tepian itu masyarakat menamakannya dengan sebutan “ Aia Aji “ karena kemurahan hati si “ Aji “ masyarakat di perbolehkan untuk tinggal dan membuat rumah di tepian tersebut. Sehingga tepian tersebut menjadi ramai dan berkembang menjadi sebuah perkampungan yang mereka namakan “Aia Aji “ seiring dengan perubahan zaman Kampung tersebut berkembang menjadi sebuah Nagari di dalam Bahasa Indonesia di sebut Air Haji. Sistem Pemerintahan Nagari Air Haji di mulai dari tanggal 17 Agustus 1945. Pimpinan Nagari Air Haji ada yang dinamakan Kepala Nagari maupun Wali Nagari, yaitu sampai 1983. Selama kurun waktu tersebut Nagari Air Haji telah dipimpin oleh 10 orang Kepala Nagari/ Wali Nagari, yaitu : Sehubungan dengan perlakuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1970 tentang Pemerintahan Desa, maka di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Jorong atau Kampung dijadikan Pemerintah Desa. Pada tahun 1983, 23 jorong / Kampung yang ada di Nagari Air Haji dijadikan Pemerintah Desa. Melihat perkembangan kemampuan Desa terutama dalam mengatur rumah tangganya, maka Pemerintahan Propinsi Sumatera Barat melakukan penataan dan penggabungan Desa. Selama penataan ini, 23 Desa yang ada di Nagari Air Haji dijadikan 6 Desa, yaitu : Meliputi 4 jorong / Kampung : Meliputi 4 jorong / Kampung : Meliputi 3 jorong / Kampung : Meliputi 3 jorong / kampung : Meliputi 4 Jorong / Kampung : Meliputi 5 jorong / kampong : Sejak Tahun 1983 tersebut Nagari ini bernama Desa Air Haji Barat yang dipimpin oleh Kepala Desa Yusril Maaji dan memiliki 3 (tiga) Kampung. Diwilayah Kampung Labuhan Tanjak sangat luas sampai ke Muara Gadang. Pada tahun 2010 dibentuk Nagari Air Haji Barat. Kampung Labuhan Tanjak dipisah sebagian menjadi Nagari Muara Gadang Air Haji. Wali Nagari yang Pernah Menjabat di Air Haji Barat :
Artikel Terbaru
Comments
Kirim Komentar